foto rektor, wakil dekan, dan kaprodi mist umsida bersama prof lee sang seok dari tottori university

UMSIDA Gelar Guest Lecture Bersama Prof. Sang Seok Lee dari Universitas Tottori

MIST UMSIDA Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) kembali menghadirkan akademisi internasional dalam rangkaian kuliah tamu (guest lecture). Kali ini, UMSIDA berkesempatan menyambut Prof. Sang Seok Lee dari Universitas Tottori, Jepang, yang memberikan wawasan berharga mengenai penerapan sensor untuk mengukur kualitas air (pH) dengan alat mini yang telah dimodifikasi secara inovatif. Acara ini berlangsung di Meeting Room GKB 4, UMSIDA Kampus 2 dan dihadiri oleh berbagai sivitas akademika.

Inovasi Sensor Mini untuk Pemantauan Kualitas Air

Penelitian ini ditulis dalam penelitiannya yang berjudul “Novel Sensor Using ISFET and Pt Electrodes for Water pH and Flow Speed Measurement”. Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan adalah sensor yang hanya menggunakan satu Ion-Sensitive Field-Effect Transistor (ISFET) dan dua elektroda Platinum (Pt) untuk mengukur pH air dan kecepatan aliran. Sensor ini memiliki beberapa keunggulan utama, di antaranya:

  • Tidak memerlukan elektroda referensi eksternal karena salah satu elektroda Pt dapat berfungsi sementara sebagai elektroda referensi melalui proses elektrolisis.
  • Lebih tahan lama karena tidak mengalami kerusakan akibat elektrolit seperti pada sensor konvensional.
  • Proses fabrikasi lebih sederhana, menjadikannya lebih ekonomis dan mudah diaplikasikan.

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sensor ini mampu mengukur pH dengan akurasi serupa dengan elektroda referensi Ag/AgCl, dengan sensitivitas minimal 20 mV/pH. Selain itu, sensor ini juga dapat mendeteksi kecepatan aliran air dalam rentang 5 hingga 25 cm/s, dengan cara mengamati variasi potensial elektroda Pt seiring waktu. Teknologi ini dinilai memiliki potensi besar dalam skala industri maupun pemantauan lingkungan, karena desainnya yang hemat biaya dan tidak memerlukan banyak perawatan.

Pengembangan Jaringan Sensor untuk Pemantauan Berkelanjutan

Penelitian Prof. Lee ini menyoroti pentingnya pembangunan jaringan sensor untuk pemantauan kualitas air secara kontinu dan presisi di lingkungan alam. Oleh karena itu, penggunaan sensor dengan biaya rendah menjadi faktor kunci dalam menjamin skalabilitas dan adopsi luas. Sistem sensor yang dikembangkan tidak memerlukan elektroda referensi eksternal atau elektrolit, karena salah satu elektroda Pt secara sementara dapat berfungsi sebagai elektroda referensi melalui elektrolisis. Dengan demikian, sistem sensor ini lebih sederhana dan tidak mengalami kerusakan elektroda akibat elektrolit, yang sering terjadi pada sensor konvensional. Hasil eksperimen juga menunjukkan bahwa pengukuran pH dengan sensor ini menunjukkan tren yang sebanding dengan elektroda referensi Ag/AgCl, dengan sensitivitas minimal 20 mV/pH, serta memungkinkan pengukuran kecepatan aliran dari 5 hingga 25 cm/s melalui variasi potensial elektroda Pt terhadap waktu.

foto pak irwan alnarus, dan kaprodi mist umsida bersama prof lee sang seok dari tottori university
Dari kiri ke kanan: Irwan Alnarus, PhD, Prof. Lee Sang Seok, dan Dr. Izza Anshory

Sebagai bentuk apresiasi atas kunjungan dan ilmu yang telah dibagikan, perwakilan UMSIDA yaitu Rektor, Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, serta Ketua Program Studi S2 MIST, menyerahkan kenang-kenangan kepada Prof. Sang Seok Lee di depan halaman UMSIDA, yang menjadi simbol kerja sama akademik dan pertukaran ilmu antara kedua institusi.

Dengan adanya kolaborasi seperti ini, UMSIDA terus berkomitmen untuk menghadirkan wawasan global bagi mahasiswa dan dosen, sekaligus memperluas jaringan akademik dengan berbagai universitas di dunia. Kegiatan guest lecture ini semakin mempererat hubungan kerjasama UMSIDA dan Universitas Tottori untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas di masa depan.

Related Posts

Leave a Reply